Kamis, 24 Juni 2010

multi ID login YM

bilih hilap deui..
ayeunamah bade dicatet..
memang ilmu itu dalam hati/otak..
bukan dalam tulisan ato buku..
tp manusia adalah tempat lupa dan dosa..
biar inget terus ya dikandangin ilmunya..
dikandangin dengan ditulis di buku ato blog..
hahahaha...

  • Start >> Run…>> regedit
  • Buka HKEY_CURRENT_USER >> Software >> yahoo >> pager >> test
  • Pada sebelah kanan, klik kanan >> New >> DWORD value
  • Beri nama Plural tekan enter 2 kali dan berikan nilai 1
semoga gag lupa lagi... :D

.





dunia ?! ach sedikiittt....


قُل مَتٰعُ الدُّنيا قَليلٌ وَالءاخِرَةُ خَيرٌ لِمَنِ اتَّقىٰ
Katakanlah: ""Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa (an-nisa : 77)

yang sedikit dikejar, yg banyak koq dibiarin ?!
aduuuhhh..
ingat ya pak, ingat ya bu..
ingat ya para penghuni gedung yg katanya miring 7 derajat itu..
dunia cuma sedikit..
dunia cuma sebentar..
dunia cuma panggung sandiwara..
semua bakal diminta pertanggungjawabannya loh..

keindahan dunia membuat kita terpedaya..
kecantikan dunia membuat kita terpesona..
rayuanmu dunia membuat kita menderita..
tipuanmu dunia membuat kita merana..

kesenangan dunia menyesatkan setiap insan..
dunia yg menipu membuat kecewa..
ni'mat yg diperoleh tiada berkesan di hati..
semakin gila dunia hingga mengagungkan dunia..

allah tiada lagi terasa di hati..
keagungan allah hilang dari jiwa..
pandangan dunia lebih diutamakan..
pandangan allah dilupakan..

dunia tiada kekal..
dia pasti akan binasa..
yg kekal hanyalah allah..
dzat yg kekal dan abadi..

ingatlah insan..
dunia sementara..
jangan tertipu dunia yg fana..

satu masa pasti..
kita akan kembali..
mempertanggungjawabkan dunia oh dunia..

hawari - dunia






Senin, 14 Juni 2010

cerita sebuah mutiara hati


“Hai Anakku.” Kata Seorang Guru kepada muridnya yang duduk berhadapan dihamparan pasir pantai. “Sepertinya sudah cukup engkau belajar dariku, saatnya engkau belajar dari dunia luar, lingkungan yang sebenarnya”, papar Sang Guru kemudian. “Namun ada satu hal lagi yang harus engkau lakukan, sebagai bekalmu nanti, dan pelajaran akhir dariku.” “Apa itu Guru ?” tanya murid tersebut.

“Carilah mutiara di laut yang indah itu.”

“Mencari mutiara di laut itu Guru ?” tanya murid minta kepastian. “Bukankah di dasar laut itu gelap Guru, bagaimana aku bisa tahu itu mutiara atau bukan?”

“Dengan ilmu yang engkau miliki, engkau bisa menerangi dasar laut yang gelap tsb sehingga engkau bisa membedakan mana yang mutiara dan bukan”, jelas Gurunya. “Kecuali kalo kamu sengaja mengambil yang bukan mutiara.”

“Baiklah kalo bagitu Guru.”

“Untuk itu aku akan memberimu sesuatu buatmu, yang pertama adalah kuberi kau sebuah kantung di mana dengan kantung ini kau bisa menyimpan mutiara yang engkau dapatkan sebanyak-banyaknya, semakin banyak kau dapatkan maka kau akan semakin kuat sehingga bisa untuk mencari mutiara di tempat lain, jangan kau masukkan mutiara yang cacat atau selain mutiara, karena hal itu akan melemahkanmu dan akan membuatmu berat, mengerti kau?”

“Mengerti Guru, lalu apa lagi Guru?”

“Satu lagi, yaitu kuberi engkau sebuah kotak, yang dengan kotak ini engkau dapat menyimpan mutiara maksimal sebanyak empat. Namun tidak sembarangan mutiara yang engkau masukkan. Masukkanlah mutiara yang menurutmu paling bagus, paling indah, paling bersinar, bisa menyenangkanmu, semakin cepat engkau memasukkan mutiara yang menurutmu paling indah tersebut dalam kotak ini, maka kekuatanmu akan berlipat ganda, lebih dari kantung mutiara tadi, tapi ingat jika engkau memasukkan mutiara ke dalam kotak itu lebih dari satu sedang engkau tidak bisa menahan kekuatannya, maka engkau yang akan mendapat kerugian, kotak tersebut akan pecah, mutiara tersebut akan hilang dan kekuatanmu akan melemah, engkau harus pandai-pandai dan bijaksana mengambil keputusan, serta aku sangat tidak menyukai engkau mengambil lagi mutiara yang telah engkau masukkan dalam kotak tersebut kecuali jika memang mutiara yang engkau masukkan justru akan mengurangi kekuatanmu dan ingat, waktumu sampai matahari terbenam di ufuk Barat.” jelas Guru tersebut pada muridnya.

“Baiklah Guru, akan kuingat pesanmu” jawab muridnya sambil menerima kedua barang dari Gurunya.

Tidak lama kemudian turunlah murid tersebut ke dalam lautan. Dengan ilmunya, dia sanggup berada di dalam laut, dan mampu melihat dasar laut yang gelap gulita. Kemudian diapun sibuk mencari mutiara di antara batu-batu kerikil, banyak mutiara yang ditemukan, ada kemilau, bersinar, dan sebagainya.

“Lumayan juga, banyak mutiara yang telah kudapatkan, tenagaku pun terasa lebih kuat, aku akan pergi ke tempat lain lagi, barangkali di sana kutemukan mutiara yang cocok untuk kotak ini” pikir murid tersebut sambil memasukkan mutiara-mutiara yang ditemuinya ke dalam kantung. Di tempat lain, hal samapun dilakukan, sambil mencari mutiara yang cocok untuk dimasukkan dalam kotak, sampai suatu ketika ditemuinya sebuah mutiara yang cukup membuat hatinya tertarik, sebuah mutiara putih bersih kemilauan dengan sinarnya yang terang menerangi hati. Akhirnya diambil mutiara tersebut dan dimasukkan kedalam kotak. Benar kata Gurunya, mutiara tersebut memberi kekuatan yang berlipat ganda, tapi masih ada waktu lagi untuk mencari, maka pergilah dia ketempat lain untuk mengumpulkan mutiara-mutiara yang lain. Namun ditempat lain tersebut ditemuinya lagi sebuah mutiara yang lebih indah dari mutiara yang dimasukkan kotak tersebut. Muncul kebimbangan hati dalam diri murid tersebut.

“Guruku berpesan, jika aku tidak kuat, maka jangan memasukkan mutiara ini ke dalam kotak yang sudah terisi, akan berbahaya bagiku, Guruku juga melarangku untuk mengeluarkan mutiara dalam kotak ini apalagi mutiara tsb telah memberiku kekuatan, tapi mutiara ini teramat indah, lebih indah dari sebelumnya” cukup lama juga murid tersebut dalam kebimbangan, akhirnya diputuskan untuk memasukkan mutiara terindah itu ke dalam kantung saja, kemudian dia melanjutkan lagi perjalanannya mencari mutiara karena waktunya masih ada. Di tempat lain dia juga mengalami hal serupa, dia menemukan mutiara yang lebih indah lagi, tapi dengan ketetapan hatinya, dia tetap mempertahankan mutiara dalam kotak tersebut. dan meletakkan mutiara terindah itu ke dalam kantung, hingga batas waktunya telah tiba, dan dia harus kembali pada sang Guru.

Ditemuilah Gurunya dengan membawa hasil yang diperolehnya.

“Guru, aku sudah menyelesaikan tugas ini Guru, aku sudah berhasil membawa mutiara dalam kantung ini dan dalam kotak ini”

“Bagus kalau begitu, ketahuilah wahai anakku, aku akan memberitahumu sesuatu di balik hal tersebut, Ketauhilah bahwa kantung yang kuberikan itu ibarat tempat untuk menampung teman/sahabat, maka carilah sahabat yang baik. Buatmu carilah sahabat yang menjadi mutiara bagimu yang mampu memberimu kebaikan, semakin banyak engkau memiliki sahabat, maka akan banyak sahabat lagi yang akan kau dapatkan di kemudian hari, seakan-akan tempat itu bisa menampung tak terbatas banyaknya, semakin banyak akan semakin baik, tetapi jika engkau memiliki sahabat yang buruk yang bukan mutiara bagimu, maka hal itu akan memberatkanmu dan akan merugikanmu.”

“Lalu apa maksud dari kotak ini Guru?”

“Kotak ini memiliki maksud dengan pasangan hidup atau istri, nanti dalam hidupmu, engkau hanya diperkenankan memiliki istri maksimal empat, carilah istri yang engkau anggap paling indah, paling engkau suka menurut pandanganmu karena hal itu akan memberimu kekuatan, kebahagian kesenangan, mungkin juga setelah engkau memiliki istri, suatu saat engkau akan menemukan lagi orang yang lebih indah menurut pandanganmu, jika engkau memang sanggup dan dapat berlaku adil dan bijaksana, maka hal itu baik juga bagimu, tetapi jika engkau tidak kuat, dan tidak dapat berlaku adil pada mereka maka engkau juga yang akan menderita, dan terbebani, juga akan membuat mutiara tersebut tidak bisa memberimu kekuatan, justru memberatkanmu, Jika engkau mengeluarkan mutiara atau engkau menceraikan istrimu padahal dia telah memberikan kebaikan bagimu, sesungguhnya hal itu sangat tidak disukai,dan engkau telah dzalim kepadanya. kecuali jika memang istrimu bukan mutiara, tidak memberikan kebaikan bagimu, melainkan memberatkanmu maka menceraikannya adalah hal yang baik bagimu. Karenanya engkau harus pandai-pandai dalam mengambil keputusan, engkau harus bisa memilih mutiara diantara batu-batu dan memilih mutiara terbaik bagimu serta engkau harus bijaksana jika engkau suatu saat menemukan orang yang lebih baik dari istrimu, menemukan mutiara yang lebih baik dari yang ada, apakah engkau mengerti Wahai Anakku”

“Insya Allah mengerti Guru”

“Nanti jika engkau telah berada diluar, gunakanlah ilmumu, gunakanlah Al-Islam sebagai penerang bagimu, dalam menentukan mana yang baik dan yang buruk, insya Allah engkau akan mendapatkan hasil akhir yang baik jika engkau berpegang padanya.”

“Baik Guru, insya Allah saya akan mengingat pesan-pesan Guru, jika nanti saya berada di dunia luar, doakan saya agar saya sanggup berpegang teguh dengan Al-Islam.”


dari catatan iqharokah









sepucuk surat hawa untuk adam..


Assalamu'alaikum

Adam…..
Maafkan aku jika coretan ini memanaskan hatimu.

Sesungguhnya aku adalah Hawa, temanmu yang kau pinta semasa kesunyian di syurga dahulu. Aku asalnya dari tulang rusukmu yang bengkok. Jadi tidak heran jika perjalanan hidupku senantiasa inginkan bimbingan darimu, senantiasa mau terjaga dari landasan, karena aku buruan syaitan.

Adam…
Maha suci Allah yang mentakdirkan kaumku lebih ramai bilangannya dari kaummu diakhir zaman, itulah sebenarnya ketelitian Allah dalam urusanNya. Jika bilangan kaummu mengatasi kaumku niscaya merahlah dunia karena darah manusia, kacau-balau lah suasana, Adam sama Adam bermusuhan karena Hawa. Buktinya cukup nyata dari peristiwa Habil dan Qabil sehinggalah pada zaman cucu-cicitnya. Pun jika begitu maka tidak selaraslah undang-undang Allah yang mengharuskan Adam beristeri lebih dari satu tapi tidak lebih dari empat pada satu waktu.

Adam…
Bukan karena ramainya isterimu yang membimbangkan aku. Bukan karena sedikitnya bilanganmu yang menganggu fikiranku. Tapi… aku risau, gundah dan gulana menyaksikan tingkahmu. Aku sejak dulu sudah tahu bahwa aku mesti tunduk ketika menjadi isterimu. Namun… terasa berat pula untukku menyatakan sesuatu jika kamu salah.

Adam…
Aku tahu bahwa dalam Al-Quran ada ayat yang menyatakan kaum lelaki adalah menguasai terhadap kaum wanita. Kau diberi amanah untuk mendidik aku, kau diberi tanggungjawab untuk menjaga aku, memerhati dan mengawasi aku agar senantiasa didalam ridha Tuhanku dan Tuhanmu. Tapi Adam, nyata dan rata-rata apa yang sudah terjadi pada kaumku kini, aku dan kaumku telah ramai mendurhakaimu. banyak yang telah menyimpang dari jalan yang ditetapkan. Mulanya Allah mengkehendaki aku tinggal tetap dirumah.

Di jalan-jalan, di pasar-pasar, di bandar-bandar bukanlah tempatku. Jika terpaksa aku keluar dari rumah seluruh tubuhku mesti ditutup dari ujung kaki sampai ujung rambut. Tapi.. realitanya kini, Hawa telah lebih dari sepatutnya.

Adam…
Mengapa kau biarkan aku begini? Aku jadi ibu, aku jadi guru, itu sudah tentu katamu. Aku ibu dan guru kepada anak-anakmu. Tapi sekarang diwaktu yang sama, aku ke muka menguruskan hal negara, aku ke hutan memikul senjata. Padahal, kau duduk saja. Ada diantara kau yang menganggur tiada kerja.

Adam…
Marahkah kau jika kukatakan andainya Hawa terbelenggu, maka Adam yang patut tanggung! Kenapa? Mengapa begitu ADAM? Ya! Ramai orang berkata jika anak jahat ibu-bapak tak pandai mendidik, jika murid bodoh, guru yang tidak pandai mengajar! Adam kau selalu berkata, Hawa memang bandel, tak mau dengar nasihat, keras kepala, pada hematku yang dhaif ini Adam, seharusnya kau tanya dirimu, apakah didikanmu terhadapku sama seperti didikan Nabi Muhammad SAW terhadap isteri-isterinya? Adakah Adam melayani Hawa sama seperti psikologi Muhammad terhadap mereka? Adakah akhlak Adam-Adam boleh dijadikan contoh terhadap kaum Hawa?

Adam…
Kau sebenarnya imam dan aku adalah makmummu, aku adalah pengikut-pengikutmu karena kau adalah ketua. Jika kau benar, maka benarlah aku. Jika kau lalai, lalailah aku. Kau punya kelebihan akal manakala aku kelebihan nafsu. Akalmu sembilan, nafsumu satu. Aku…akalku satu nafsuku beribu! Dari itu Adam….pimpinlah tanganku, karena aku sering lupa, lalai dan alpa, sering aku tergelincir oleh nafsu. Bimbinglah daku untuk menyelami kalimah Allah, perdengarkanlah daku kalimah syahdu dari Tuhanmu agar menerangi hidupku. Tiuplah ruh jihad ke dalam dadaku agar aku menjadi mujahidah kekasih Allah.

Adam…
Andainya kau masih lalai dan alpa, masih segan mengikut langkah para sahabat, masih gentar mencegah mungkar, maka kita tunggu dan lihatlah, dunia ini akan hancur bila kaumku yang akan memerintah. Malulah engkau Adam, malulah engkau pada dirimu sendiri dan pada Tuhanmu yang engkau agungkan itu…

Wassalamu'alaikum


dari catatan iLuvIslam






Minggu, 13 Juni 2010

anda kecewa?? *wajib mampir*


"Kekecawaan adalah hal yang fitrah bagi kita sebagai manusia.
Bagaimanapun, tidak semua hal bisa kita dapatkan, tidak semua hal bisa kita terima dan miliki.
Dan semua tergantung kepada kesiapan kita.
Jika seandainya kita tidak siap, maka Tuhan tidak akan memberikannya untuk kita.
Tuhan menginginkan yang terbaik untuk kita, itu teori dasar saya ketika menghadapi kekecewaan."
(fauzan.persib.net)

ach tenang banget baca tulisan itu..
bener kata aba..
ﷲ ﺭﺏ الــعــﺎلــمــيــن
itu yang ngurus..
itu yang ngatur..
itu yang ngedidik...
serahkan az semua sama
kewajiban kita hanya beribadah dan melakukan yg terbaik..
ان شــﺎء ﷲ






Kamis, 10 Juni 2010

malam jum'at ceria..

Kamis, 10 Juni 2010
berbarengan dengan hari ke 27 di bulan Jumadil Akhir 1431 Hijriah..
benar-benar menjadi malam jum'at yang terasa berbeda..

seharian bareng Ambu..
bantuin catering dari tengah malem sampe shubuh..
bela-belain gag tidur..

pergi kuliah dipagi hari dengan uang saku yg lebih besar dari hari biasanya..
tanpa keluar sepatah katapun ucapan terima kasih untuk ambu..

pulang kuliah bantu Aba nyari bis buat ziarah ke surabaya bareng santri purwakarta..
ngubek-ngubek nyari no kontak sana-sini...

sore nonton KCB 1 dan KCB 2 bareng ambu..
sampe ambu nyeletuk, "Aa, Anna Althofunnisa geulis nyak..!!"

maghrib buka puasa bareng dengan menu tahu favorit khusus bikinan ambu untuk saia..
ternyata ambu tau juga makanan favorit saia..

dan ba'da isya nanti siap2 ngaji yasin sekeluarga..

ach, sungguh bahagianya memiliki keluarga ini..
ach, sungguh beruntungnya saia memiliki kalian semua..
keluarga sederhana binaan Allah SWT, insya allah..
semoga Allah memuliakan kedua orang tua hamba..
amiiiiinnnn....







Selasa, 08 Juni 2010

sholat sunat hadiah

alhamdulillaaahh..
dapat ilmu lagi hari ini..
SHOLAT HADIAH...!!!

sholat hadiah ?? apaan tuh ?? hehehehe...
sholat ini adalah sholat untuk menyenangkan mayyit..
sholat ini bukan hanya ditujukan kepada seseorang yg baru meninggal, tapi juga bisa ditujukan kepada orang yg telah lama meninggal..
amalan sholat ini tidak hanya dilakukan sekali saja saat seseorang baru meninggal..
tp amalan ini sangat baik juga dilakukan setiap hari ba'da sholat maghrib..
bahkan syekhunaa (kang haji purwakarta) melaksanakan sholat sunat hadiah ini dari umur 7 thn sejak beliau ditinggal orang tua..
waktu pengerjaan amalan ini sendiri dilakukan ba'da sholat maghrib sebelum sholat isya (diantara waktu sholat maghrib dan isya)
amalan ini biasa dilakukan oleh para shalaf dan khalaf dari kalangan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah..
oleh karenanya, maka bagi yang mengamalkannya disyaratkan memenuhi salah satu syarat yaitu bertaqlid kepada Imam Syafi’i.

Diriwayatkan dari kitab Almukhtar dan Matholi'ul Anwar, dari Nabi SAW :
" Tidaklah datang atas diri mayit yang lebih hebat dari malam pertama. Maka kasihanilah mayit-mayitmu dengan sedekah. Maka siapa yang tidak dapat melakukan sedekah, hendaklah dia sholat 2 (dua) rakaat, yang dibacakan pada setiap rakaatnya Surah Al-Fatihah, Ayat Qursy, At-Takatsur (Alhakumuttakatsur) dan Surah Al-ikhlas sebanyak 11 X (sebelas) "

tatacara pengerjaan sholat..
niat :
اَُصَِلّىْ سُنَّةَاهَدِيَهِ اِلَى فُلاَنِ بِنْ فُلاَنِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

usholli sunnatan haadiatan (fulan bin fulan) rok 'ataini lillaahi ta 'aala


doa ba'da sholat hadiah
بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيْمِ
أَلَّهُمَّ َصلِّ عَلَى َسِّيدِ نَا مُحَمَّدٍ َوعَلَى آلِ َسِّيدِ نَا مُحَمَّدٍ
اَللَّهُمَّ اِنّىِ صَلَيْةُ هَذَ الصَّلَوةَ وَاَنْتَ تَعْلَمُ مَا اُِرْيدُ
اَلَّهُمَّ ابْعَثُ ثَوَابَهَا اِلَى قَبْرِ فُلاَنِ بِنْ فُلاَنِ

Bismillaahirrahmaanirrahiim
allaahumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ali sayyidinaa Muhammad
allaahumma innii sollaytu hadzaash sholaata wa anta ta’lamu maa uriidu
allahummaab’ats tsawaabahaa ilaa qobri fulan bin fulan.

Maka Allah akan mengirimkan saat itu juga Seribu Malaikat
bersama setiap malaikatnya itu ada Cahaya dan Hadiah yang menyenangkan mayit di dalam kuburnya, sampai ditiupkan sangkakala (hari kiyamat).
Dan Allah akan memberikan kebajikan kepada orang yang melakukan Sholat ini sebanyak apa yang terkena sinar matahari.
Dan Allah akan mengangkat derajat orang tersebut (yang sholat maupun yang dikirimkan) sebanyak 40.000 derajat, pahala 40.000 haji dan umroh.
Dan Allah buatkan baginya seribu kota di dalam syurga dan diberikan pahala dengan pahala seribu orang yang mati syahid dan dipakaikan dia dengan seribu perhiasan syurga.

wow, dahsyat bukan...!!
jadi tunggu apalagi..
segera beri hadiah orang terkasih kita yg telah meninggal dunia..
semoga dengan syareat-nya kita mengerjakan sholat sunat ini dengan ikhlas maka allah akan memberikan rahmat dan ridho allah kepada almarhum juga kepada kita..
amiinnn... :D








Minggu, 06 Juni 2010

larangan meniup minuman dan bahayanya..


Makan dan minum bagi seorang muslim sebagai sarana untuk menjaga kesehatan badannya supaya bisa manegakkan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karenanya dia berusaha agar makan dan minumnya mendapatkan pahala dari Allah. Caranya, dengan senantiasa menjaga kehalalan makanan dan minumanya serta menjaga adab-adab yang dituntunkan Islam.

Makan dan minum seorang muslim tidak sebatas aktifitas memuaskan nafsu, menghilangkan lapar dan dahaga semata. Karenanya, seorang muslim apabila tidak lapar maka dia tidak makan dan apabila tidak haus, dia tidak minum. Hal ini seperti yang diriwayatkan dari seorang sahabat,

نَحْنُ قَوْمٌ لاَ نَأْكُلُ حَتَّى نَجُوْعَ وَإِذَا أَكَلْنَا لاَ نَشْبَعُ

Kita (kaum muslimin) adalah kaum yang hanya makan bila lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.

Dari sini, maka seorang muslim dalam makan dan minumnya senantiasa memperhatikan adab Islam yang telah dicontohkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam agar bernilai ibadah. Dan di antara adabnya adalah tidak bernafas dan meniup minuman. Hal ini didasarkan pada beberapa hadits, di antaranya dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika kalian minum maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya.” (HR. Bukhari no. 5630 dan Muslim no. 263)

Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang untuk bernafas atau meniup wadah air minum.” (HR. Al-Tirmidzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, dan hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani)

Dan juga hadits Abu Sa'id al-Khudri radliyallah 'anhu, Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk meniup di dalam air minum." (HR. al-Tirmidzi no. 1887 dan beliau menyahihkannya)

Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi mengatakan, “Larangan bernafas dalam wadah air minum adalah termasuk etika karena dikhawatirkan hal tersebut mengotori air minum atau menimbulkan bau yang tidak enak atau dikhawatirkan ada sesuatu dari mulut dan hidung yang jatuh ke dalamnya dan hal-hal semacam itu."

Dalam Zaadul Ma'ad IV/325 Imam Ibnul Qayyim mengatakan, “Terdapat larangan meniup minuman karena hal itu menimbulkan bau yang tidak enak yang berasal dari mulut. Bau tidak enak ini bisa menyebabkan orang tidak mau meminumnya lebih-lebih jika orang yang meniup tadi bau mulutnya sedang berubah. Ringkasnya hal ini disebabkan nafas orang yang meniup itu akan bercampur dengan minuman. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dua hal sekaligus yaitu mengambil nafas dalam wadah air minum dan meniupnya.

Apa Hikmahnya?

Apa hikmahnya, sering menjadi pertanyaan kita sebelum mengamalkannya. Padahal dalam menyikapi tuntunan Islam hanya sami'na wa atha'na (kami mendengar dan kami taat), tanpa harus terlebih dahulu mengetahui hikmahnya. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Umar bin al-Khathab sesudah mencium hajar Aswad, "Sesungguhnya aku tahu engkau hanya seonggok batu yang tidak bisa menimpakan madharat dan tidak bisa mendatangkan manfaat. Kalau seandainya aku tidak melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menciummu, pasti aku tidak akan menciummu." (HR. Al-Bukhari no. 1494 dan Muslim no. 2230)

Namun yang jelas bahwa setiap yang disyariatkan dan dituntunkan oleh Islam pasti mendatangkan kebaikan dan setiap yang dilarangnya pasti mendatangkan madharat. Dan apabila seorang muslim mengetahui hikmah dari sebuah syariat, maka dia akan semakin mantap dalam mengamalkannya. Dan apabila belum mampu menyingkapnya, maka keterangan dari Al-Qur'an dan Sunnah sudah mencukupi.

Di antara hikmah larangan meniup minuman yang masih panas adalah karena nanti struktur molekul dalam air akan berubah menjadi zat asam yang membahayakan kesehatan.

Sebagaimana yang diketahui, air memiliki nama ilmiah H20. ini berarti di dalam air terdapat 2 buah atom hidrogen dan satu buah atom oksigen yang mana 2 atom hidrogen tersebut terikat dalam satu buah atom oksigen. Dan apabila kita hembus napas pada minuman, kita akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2). Dan apabila karbon dioksida (CO2) bercampur dengan air (H20), akan menjadi senyawa asam karbonat (H2CO3). Zat asam inilah yang berbahaya bila masuk kedalam tubuh kita.

senyawa H2CO3 adalah senyawa asam yang lemah sehingga efek terhadap tubuh memang kurang berpengaruh tapi ada baiknya kalau kita mengurangi masuknya zat asam kedalam tubuh kita karena dapat membahayakan kesehatan. (Dikutip Dari : Apa Aja: Bahaya Meniup Minuman Panas Kerja Sama Dengan blog-apa-aja.blogspot.com)

Dari sini juga semakin jelas hiikmah dari larangan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam agar ketika minum seteguk demi seteguk, jangan langsung satu gelas sambil bernapas di dalam gelas. Hal ini karena ketika kita minum langsung banyak, maka ada kemungkinan kita akan bernapas di dalam gelas, yang akan menyebabkan reaksi kimia seperti di atas.

Oleh: Badrul Tamam

sumber : pencerahan hati.com







Kamis, 03 Juni 2010

keistimewaan efek senyum


Oleh Wiyanto Suud

Rasulullah SAW bersabda bahwa anak keturunan Adam memiliki kewajiban untuk bersedekah setiap harinya sejak matahari mulai terbit. Seorang sahabat yang tidak memiliki apa pun untuk disedekahkan bertanya, "Jika kami ingin bersedekah, namun kami tidak memiliki apa pun, lantas apa yang bisa kami sedekahkan dan bagaimana kami menyedekahkannya?"

Rasulullah SAW bersabda, "Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah." (HR Tirmizi dan Abu Dzar).

Dalam hadis lain disebutkan bahwa senyum itu ibadah, "Tersenyum ketika bertemu saudaramu adalah ibadah." (HR Trimidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi). Salah seorang sahabat, Abdullah bin Harits, pernah menuturkan tentang Rasulullah SAW, "Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah SAW." (HR Tirmidzi).

Meskipun ringan, senyum merupakan amal kebaikan yang tidak boleh diremehkan. Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apa pun, sekalipun itu hanya bermuka manis saat berjumpa saudaramu." (HR Muslim).

Mungkin kita sering berpikir bahwa sedekah itu berkaitan erat dengan harta benda seperti pemberian uang, pakaian, atau apa pun yang bisa langsung dinikmati penerima dalam bentuk materi. Hal itu juga mungkin yang ada dalam pikiran para sahabat Rasulullah SAW, sehingga mereka sangat gelisah kemudian mempertanyakannya.

Karena itu, tidak semestinya seorang Muslim membiarkan satu hari pun berlalu tanpa dirinya terlibat dalam kegiatan bersedekah. Jika kita punya wawasan sempit mengenai pengertian bersedekah, tentulah hal itu menjadi mustahil.

Di antara keistimewaan sedekah adalah menolak bala (musibah). Dari Sayyid Ali Ar-Ridha, dari Sayyid Ja'far Ash-Shadiq, dari Sayyid Ali Zainal Abidin, dari Ali bin Abi Thalib Radiyallahu Anhum, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah itu dapat menghindarkan diri dari kematian yang tidak baik, menjaga diri dari tujuh puluh macam bencana."

Imam Ibnul Qoyyim RA dalam bukunya al-Wabil ash-Shayyib berkata, "Sesungguhnya sedekah bisa memberikan pengaruh yang menakjubkan untuk menolak berbagai bencana, walaupun pelakunya orang yang Fajir (pendosa), zalim, atau bahkan orang kafir."







manfaat luar biasa air wudhu..




Oleh Prof Dr H Nasaruddin Umar


Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan sekaligus neurology berkebangsaan Austria, menemukan sesuatu yang menakjubkan terhadap wudlu. Ia mengemukakan bahwa pusat-pusat syaraf yang paling peka yaitu sebelah dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air segar. Dari sini ia menghubungkan hikmah wudlu yang membasuh pusat-pusat syaraf tersebut. Ia bahkan merekomendasikan agar wudlu bukan hanya milik dan kebiasaan umat Islam, tetapi untuk umat manusia secara keseluruhan.

Dengan senantiasa membasuh air segar pada pusat-pusat syaraf tersebut, maka berarti orang akan memelihara kesehatan dan keselarasan pusat sarafnya. Pada akhirnya Leopold memeluk agama Islam dan mengganti nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.

Ulama Fikih juga menjelaskan hikmah wudlu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudlu, seperti tangan, daerah muka termasuk mulut, dan kaki memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.

Ulama tasawuf menjelaskan hikmah wudlu dengan menjelaskan bahwa daerah-daerah yang dibasuh air wudlu memang daerah yang paling sering berdosa. Kita tidak tahu apa yang pernah diraba, dipegang, dan dilakukan tangan kita. Banyak pancaindera tersimpul di bagian muka.

Berapa orang yang jadi korban setiap hari dari mulut kita, berapa kali berbohong, memaki, dan membicarakan aib orang lain. Apa saja yang dimakan dan diminum. Apa saja yang baru diintip mata ini, apa yang didengar oleh kuping ini, dan apa saja yang baru dicium hidung ini? Ke mana saja kaki ini gentayangan setiap hari? Tegasnya, anggota badan yang dibasuh dalam wudlu ialah daerah yang paling riskan untuk melakukan dosa.

Organ tubuh yang menjadi anggota wudlu disebutkan dalam QS al-Maidah [5]:6, adalah wajah, tangan sampai siku, dan kaki sampai mata kaki. Dalam hadis riwayat Muslim juga dijelaskan bahwa, air wudlu mampu mengalirkan dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh mata, penciuman, pendengaran, tangan, dan kakinya, sehingga yang bersangkutan bersih dari dosa.

Kalangan ulama melarang mengeringkan air wudlu dengan kain karena dalam redaksi hadis itu dikatakan bahwa proses pembersihan itu sampai tetesan terakhir dari air wudlu itu (ma’a akhir qathr al-ma’).

Wudlu dalam Islam masuk di dalam Bab al-Thaharah (penyucian rohani), seperti halnya tayammum, syarth, dan mandi junub. Tidak disebutkan Bab al-Nadhafah (pembersihan secara fisik). Rasulullah SAW selalu berusaha mempertahankan keabsahan wudlunya.

Yang paling penting dari wudlu ialah kekuatan simboliknya, yakni memberikan rasa percaya diri sebagai orang yang ‘bersih’ dan sewaktu-waktu dapat menjalankan ketaatannya kepada Tuhan, seperti mendirikan shalat, menyentuh atau membaca mushaf Alquran. Wudlu sendiri akan memproteksi diri untuk menghindari apa yang secara spiritual merusak citra wudlu. Dosa dan kemaksiatan berkontradiksi dengan wudlu.







surat dari Mavi Marmara




REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebuah catatan perjalanan beredar di milis-milis dan laman jejaring sosial facebook. Surat itu diatasnamakan Santi Soekanto. Nama ini masuk sebagai WNI yang dikabarkan ikut menjadi penumpang kapal Mavi Marmara, kapal kemanusiaan untuk Gaza yang diserang Israel.

Santi beserta suaminya, Dzikrullah Pramudya, memang diakui keluarganya hilang kontak sejak Senin (31/5) shubuh. Hingga saat ini pihak keluarga belum mendapatkan informasi soal Santi dan suaminya itu. Sebelumnya, Santi pernah menjadi wartawan Jakarta Post, dan kemudian aktif di berbagai aktivitas sosial. Berikut adalah surat atau catatan atas nama Santi yang beredar di milis dan facebook.


Gaza Tidak Membutuhkanmu!

Di atas M/S Mavi Marmara, di Laut Tengah, 180 mil dari Pantai Gaza.

Sudah lebih dari 24 jam berlalu sejak kapal ini berhenti bergerak karena sejumlah alasan, terutama menanti datangnya sebuah lagi kapal dari Irlandia dan datangnya sejumlah anggota parlemen beberapa negara Eropa yang akan ikut dalam kafilah Freedom Flotilla menuju Gaza. Kami masih menanti, masih tidak pasti, sementara berita berbagai ancaman Israel berseliweran.

Ada banyak cara untuk melewatkan waktu – banyak di antara kami yang membaca Alquran, berzikir atau membaca. Ada yang sibuk mengadakan halaqah. Beyza Akturk dari Turki mengadakan kelas kursus bahasa Arab untuk peserta Muslimah Turki. Senan Mohammed dari Kuwait mengundang seorang ahli hadist, Dr Usama Al-Kandari, untuk memberikan kelas Hadits Arbain an-Nawawiyah secara singkat dan berjanji bahwa para peserta akan mendapat sertifikat.

Wartawan sibuk sendiri, para aktivis – terutama veteran perjalanan-perjalanan ke Gaza sebelumnya – mondar-mandir; ada yang petantang-petenteng memasuki ruang media sambil menyatakan bahwa dia 'tangan kanan' seorang politisi Inggris yang pernah menjadi motor salah satu konvoi ke Gaza.

Activism

Ada begitu banyak activism, heroism…Bahkan ada seorang peserta kafilah yangmengenakan T-Shirt yang di bagian dadanya bertuliskan 'Heroes of Islam' alias 'Para Pahlawan Islam'. Di sinilah terasa sungguh betapa pentingnya menjaga integritas niat agar selalu lurus karena Allah Ta’ala.

Yang wartawan sering merasa hebat dan powerful karena mendapat perlakuan khusus berupa akses komunikasi dengan dunia luar sementara para peserta lain tidak. Yang berposisi penting di negeri asal, misalnya anggota parlemen atau pengusaha, mungkin merasa diri penting karena sumbangan material yang besar terhadap Gaza.

Kalau dibiarkan riya’ akan menyelusup, na’udzubillahi min dzaalik, dan semua kerja keras ini bukan saja akan kehilangan makna bagaikan buih air laut yang terhempas ke pantai, tapi bahkan menjadi lebih hina karena menjadi sumber amarah Allah Ta’ala.

Mengerem

Dari waktu ke waktu, ketika kesibukan dan kegelisahan memikirkan pekejaan menyita kesempatan untuk duduk merenung dan tafakkur, sungguh perlu bagiku untuk mengerem dan mengingatkan diri sendiri. Apa yang kau lakukan Santi? Untuk apa kau lakukan ini Santi? Tidakkah seharusnya kau berlindung kepada Allah dari ketidak-ikhlasan dan riya’? Kau pernah berada dalam situasi ketika orang menganggapmu berharga, ucapanmu patut didengar, hanya karena posisimu di sebuah penerbitan? And where did that lead you? Had that situation led you to Allah, to Allah’s blessing and pleasure, or had all those times brought you Allah’s anger and displeasure?

Kalau hanya sekedar penghargaan manusia yang kubutuhkan di sini, Subhanallah, sungguh banyak orang yang jauh lebih layak dihargai oleh seisi dunia di sini. Mulai dari Presiden IHH Fahmi Bulent Yildirim sampai seorang Muslimah muda pendiam dan shalihah yang tidak banyak berbicara selain sibuk membantu agar kawan-kawannya mendapat sarapan, makan siang dan malam pada waktunya… Dari para ‘ulama terkemuka di atas kapal ini, sampai beberapa pria ikhlas yang tanpa banyak bicara sibuk membersihkan bekas puntung rokok sejumlah perokok ndableg.

Kalau hanya sekedar penghargaan manusia yang kubutuhkan di sini, Subhanallah, di tempat ini juga ada orang-orang terkenal yang petantang-petenteng karena ketenaran mereka.

Semua berteriak, 'Untuk Gaza!' namun siapakah di antara mereka yang teriakannya memenangkan ridha Allah? Hanya Allah yang tahu.

Gaza Tak Butuh Aku

Dari waktu ke waktu, aku perlu memperingatkan diriku bahwa Al-Quds tidak membutuhkan aku. Gaza tidak membutuhkan aku. Palestina tidak membutuhkan aku.

Masjidil Aqsha milik Allah dan hanya membutuhkan pertolongan Allah. Gaza hanya butuh Allah. Palestina hanya membutuhkan Allah. Bila Allah mau, sungguh mudah bagiNya untuk saat ini juga, detik ini juga, membebaskan Masjidil Aqsha. Membebaskan Gaza dan seluruh Palestina.

Akulah yang butuh berada di sini, suamiku Dzikrullah-lah yang butuh berada di sini karena kami ingin Allah memasukkan nama kami ke dalam daftar hamba-hambaNya yang bergerak – betapa pun sedikitnya – menolong agamaNya. Menolong membebaskan Al-Quds.

Sungguh mudah menjeritkan slogan-slogan, Bir ruh, bid dam, nafdika ya Aqsha… Bir ruh bid dam, nafdika ya Gaza!

Namun sungguh sulit memelihara kesamaan antara seruan lisan dengan seruan hati.

Cara Allah Mengingatkan

Aku berusaha mengingatkan diriku selalu. Namun Allah selalu punya cara terbaik untuk mengingatkan aku.

Pagi ini aku ke kamar mandi untuk membersihkan diri sekedarnya – karena tak mungkin mandi di tempat dengan air terbatas seperti ini, betapa pun gerah dan bau asemnya tubuhku.

Begitu masuk ke salah satu bilik, ternyata toilet jongkok yang dioperasikan dengan sistem vacuum seperti di pesawat itu dalam keadaan mampheeeeet karena ada dua potongan kuning coklaaat…menyumbat lubangnya! Apa yang harus kulakukan? Masih ada satu bilik dengan toilet yang berfungsi, namun kalau kulakukan itu, alangkah tak bertanggung-jawabnya aku rasanya? Kalau aku mengajarkan kepada anak-anak bahwa apa pun yang kita lakukan untuk membantu mereka yang fii sabilillah akan dihitung sebagai amal fii sabilillah, maka bukankah sekarang waktunya aku melaksanakan apa yang kuceramahkan?

Entah berapa kali kutekan tombol flush, tak berhasil. Kotoran itu ndableg bertahan di situ. Kukosongkan sebuah keranjang sampah dan kuisi dengan air sebanyak mungkin – sesuatu yang sebenarnya terlarang karena semua peserta kafilah sudah diperingatkan untuk menghemat air – lalu kusiramkan ke toilet.

Masih ndableg.

Kucoba lagi menyiram…

Masih ndableg.

Tidak ada cara lain. Aku harus menggunakan tanganku sendiri…

Kubungkus tanganku dengan tas plastik. Kupencet sekali lagi tombol flush. Sambil sedikit melengos dan menahan nafas, kudorong tangan kiriku ke lubang toilet…

Blus!

Si kotoran ndableg itu pun hilang disedot pipa entah kemana…

Lebih dari 10 menit kemudian kupakai untuk membersihkan diriku sebaik mungkin sebelum kembali ke ruang perempuan, namun tetap saja aku merasa tak bersih. Bukan di badan, mungkin, tapi di pikiranku, di jiwaku.

Ada peringatan Allah di dalam kejadian tadi – agar aku berendah-hati, agar aku ingat bahwa sehebat dan sepenting apa pun tampaknya tugas dan pekerjaanku, bila kulakukan tanpa keikhlasan, maka tak ada artinya atau bahkan lebih hina daripada mendorong kotoran ndableg tadi.

Allahumaj’alni minat tawwabiin…

Allahumaj’alni minal mutatahirin…

Allahumaj’alni min ibadikas-salihin…

29 Mei 2010, 22:20

Santi Soekanto
Ibu rumah tangga dan wartawan yang ikut dalam kafilah Freedom Flotilla to Gaza Mei 2010.







Rabu, 02 Juni 2010

surat untuk sauradaku di PALESTINA, nan jauh disana..

Rabu, 2 Juni 2010

Oleh: Julian
Aktivis Badan Koordinsi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) Kota Bandung

Assalamu alaikum wr wb.

Teruntuk Sahabatku dengan Tatapan Kosongnya…

Wahai sahabat…Aku tak pernah tahu siapa namamu. Jangankan menjabat erat tanganmu bertemu pun kita tak pernah. Aku mengenalmu hanya lewat layar kaca dan gambaran di surat kabar terbitan negeriku. Tampak jelas air matamu berlinang ditambah lagi tatapan kosong penuh keputusasaan. Engkau pun sering singgah dalam mimpi panjangku.namun mengapa engkau masih menghiasi mimpi ku dengan raut wajah sedihmu? Sahabatku…sudah tak mampukah engkau tersenyum walau sedetik?
Aku ingin bertanya “Apa kabarmu sahabat?” namun tak usalah aku layangkan pertanyaan itu. Karena tanpa engkau jawab, aku tahu apa jawabmu. Tangisan, jeritan, dan murungnya wajahmu cukup untuk membuatku turut larut dalam penderitaanmu.

Tahukah engkau tersayat perih rasanya hati ini ketika melihat hamparan puing-puing bangunan berserakan. Aku yakin salah satu diantaranya adalah puing reruntuhan rumah megahmu dulu. Terasa ingin aku menjerit ketika melihat jasad bergelimpangan terbungkus kain kafan. Aku yakin sanak saudaramu ada diantaranya, atau mungkin satu dari mereka adalah dirimu wahai sahabatku… Oh tidak…ya Allah…!

Sahabat…mungkin sepucuk surat ini tak mampu hapuskan air matamu. Namun hanya ini yang bisa aku lakukan. Walau kita terpisah dengan luasnya samudra dan panjangnya bentangan daratan, yakinlah air matamu adalah air mataku, duka hatimu adalah perih sanubariku. Karena aku dan kau adalah saudara yang saling menyayangi dalam kasih Ilahi.

Ketika mendengar Palestina, tanah kelahiranmu sekaligus tempatmu mengarungi lika-liku kehidupan, dibombardir oleh zionis Israel, entah sudah berapa kali aku merogok lembaran rupiah dari saku celanaku. Sahabatku… jumlahnya memang tak seberapa jika dibandingkan kepedihan yang Engkau rasakan. Maaf sahabat, hanya itu yang bisa aku lakukan untukmu.

Sebenarnya aku begitu ingin berkunjung ke negerimu. Bahkan jika diizinkan aku ingin menemani hari-hari perjuanganmu dibalik deru “intifadah”. Salut aku melihat anak-anak Palestina tak gentar mempertahankan kehormatan diri dan negeri, walau hanya dengan segenggam batu. Meskipun moncong senjata panser berlapis baja telah ada didepan mata dan siap ditembakkan, mereka seolah tak pernah gentar. Baginya hanya ada dua pilihan hidup mulia atau mati syahid. Sungguh semangat seorang pejuang sejati.

Aku iri, anak-anak sekecil mereka telah mampu berjuang bahkan tak takut mati demi membela kehormatan diri dan keagungan agama Ilahi. Sementara aku hanya seonggok manusia penakut yang belum mampu memberikan karya terbaik untuk kemuliaan agama Allah. Aku malu sahabatku…

Mungkin inilah yang membuat tentara Israel tak mampu mengalahkan kalian. Padahal kalian bukanlah tentara profesional yang memiliki senjata lengkap. Senjata kalian hanyalah batu dan bom Molotov kecil. Namun ternyata itu semua telah membuat mereka gentar. Sahabatku tahukah engkau, ternyata banyak tentara Amerika yang mengurungkan niatnya untuk bertugas didaerahmu karena mereka harus berhadapan dengan orang-orang yang begitu cinta akan kematian. Kecintaan pada kematian ini terus memumcak karena kau dan teman-temanmu yakin bahwa dibalik kematian itu ada surga Allah menanti. Jadi tak ada kata mundur kecuali terus maju berjuang hingga tetes darah pennghabisan, sembari meneriakan “Haarisan aminan lil Islam” Saya siap mati dan berjuang demi islam.

Walaupun aku tak ada di dekatmu sahabat, ketika langit malam Palestina yang kelam gelap berubah menjadi terang benderang akibat bunga api rudal Israel, yakinlah aku pun disini merasakan dentuman ketakutan itu. Panasnya bom fospor putih yang mampu membakar hingga tulangmu pun dapat aku rasakan. Walau kulit ini tak melepuh, walau badan ini tak berdarah, namun hati ini begitu sakit dan marah ketika melihat kau diperlakukan tidak adil.

Sahabat….kepedihan dan rasa ini kian memuncak tatkala mereka telah membantai lebih kurang 1.300 Muslim di Gaza pada tahun 2007, mungkin diantara mereka adalah saudaramu bahkan dirimu. Sebaliknya sahabat… Dunia seolah bungkam seribu bahasa, tatkala moncong rudal dan roket milik zinois ditembakan ke negerimu, dunia tuli tatkala jeritan anak kecil meminta tolong, mereka buta tatkala melihat darah berlumuran di sepanjang jalan, ironis pimpinan sang “polisi dunia” negara paman syam tetap mendukung tindakan kejam Zionis Israel itu.

Ketahuilah sahabat… disini aku dan sahabat-sahabatku kan selalu mendukungmu. Kan Kuteriakan kepada para penguasa di negeriku. WAHAI PENGUASA… kerahkan pasukan selamatkan palestina !!!. Mungkin itulah sahabat yang bisa ku lakukan untuk mendukung “intifadohmu”.

Sahabat tahukah kamu….dipertengahan bulan ini akan datang pemimpin negara paman syam ke negeriku. Aku tahu negera zionis sampai saat ini membunuhi sandaramu dengan dukungan negara adidya tersebut. Oleh karenanya sahabat…sebagai rasa solidaritasku terhadap ikhwah dipalestiana, Aku akan kerahakan sahabat-sahabat yang ada dinegeriku untuk menolak kedatangan presiden negara dan pelindung negara penjajah.

Sahabat... aku berjanji Demi Al Liwa dan Ar Rayah, Sampaikan kapanpun aku takan pernah ridho “bangsa kera” itu meduduki negerimu. Karena negerimu adalah negeriku dan negeriku adalah negerimu, Saudaramu adalah saudaraku dan saudaraku adalah saudaramu. Oleh karena itu sahabat, penderitaanmu adalah bagian dari penderitaanku. ide nasionalisme telah membuat kita terbatas ruang dan waktu.

Sahabat, masih banyak duka hatiku yang ingin ku ceritakan padamu. Namun waktu terus merambat menuju malam yang kian kelam seraya menyambut fajar yang sebentar lagi kan tiba. Aku harus mengakhiri ini semua, karena aku akan beranjak merengkuh secawan air untuk berwudhu dan bersegera sujud bersimpuh di hadapan Allah. Aku yakin disetiap sepertiga malam terakhir ini, Allah menurunkan malaikat-Nya dan Dia akan mengabulkan doa hamba-Nya yang bermohon pada-Nya.

Yakinlah sahabat, aku selalu menghadirkan bayangmu dalam setiap munajat malamku. Semoga Allah segera mengeluarkanmu, keluargamu, dan saudara-saudara kita yang lain dari kesempitan hidup ini. Itulah asa yang selau ada dalam setiap asa doaku.

Pesanku yang terakhir, teruslah berjuang sahabatku, walau disela-sela perjuanganmu engkau harus mengeluh, bahkan sesekali menangis. Sahabat, menangislah jika memang tangisan itu mampu meringankan bebanmu. Namun ingat jika tangisan itu telah usai, lekas hapus air matamu dan kembali bergulat dengan debu-debu perjuangan di tanah suci Palestina.

Aku disini kan selalu menemanimu dengan doa dan asa, Allah telah menjadikan aku dan kau bersaudara. Jika Allah tak memberikan ku kesempatan untuk menjabat erat tanganmu di dunia, maka sempurnakanlah asa kita untuk dipertemukan oleh Allah di depan gerbang surga nantinya, walaupun aku tak pernah tahu siapa namamu…

Sebelum melipat surat ini wahai sahabat, meskipun hati begitu perih, namun tersenyumlah walau sedetik. Karena kami disini kan terus berjuangan demi tegaknya agama Allah dalam naungan khilafah. Khilfahalah yang akan menorehkan senyum abadi disudut bibirmu dan juga secerca harap di sudut keningku…

Wassalamu alaikum wr wb.


Dari sahabatmu di bumi khatulistiwa, yang selau melihat tatapan kosongmu…

Diolah dari tulisan Adiwijaya (Koordinator BKLDK Makasar)






PALESTINE will be free



Every day we tell each other
And tomorrow we all can go home free
And all this will finally end
Palestine tomorrow will be free
Palestine tomorrow will be free

No mother no father to wipe away my tears
That’s why I won’t cry
I feel scared but I won’t show my fears
I keep my head high
Deep in my heart I never have any doubt
That Palestine tomorrow will be free
Palestine tomorrow will be free

I saw those rockets and bombs shining in the sky
Like drops of rain in the sun’s light
Taking away everyone dear to my heart
Destroying my dreams in a blink of an eye
What happened to our human rights?
What happened to the sanctity of life?
And all those other lies?
I know that I’m only a child
But is your conscience still alive

I will caress with my bare hands
Every precious grain of sand
Every stone and every tree
‘Cause no matter what they do
They can never hurt you
Coz your soul will always be free

Palestine tomorrow will be free
Palestine tomorrow will be free

download song

Lyrics: Maher Zain & Bara Kherigi
Melody: Maher Zain
Arrangement: Maher Zain & Hamza Namira
© Awakening Records 2009

download other song from maher zain












Selasa, 01 Juni 2010

untuk wanita..




sebelumnya maaf kalau kata2 ku ini kurang berkenan buat yg membacanya„ aku bukan so’ so an„ tapi kata2 ini ku buat tulus dari hati aku„ meskipun aku juga orang yg jauh dari kata2 ini„ tapi aku bener„ ingin sekali mengungkapkannya„ ( meskipun hanya melalui blog ini„) memang„ mngkin aku juga » seorang laki2 yg sllu menyakiti wnita„tapi manusia adalah tempat kesalahan„ jd wajar „ dan aku juga bukan malaikat yg selalu benar„

sungguh aku mengagumi mu„, sungguh aku menyayangi mu„ kau lakh tulang rusuku„ kau adalah perhiasan untuk ku„ tanpamu aku tak ada„ tanpamu aku ga bisa begini„ kau ajari aku bicara„ sampe saat ini„ aku bisa bicara„ itu karena jasa mu„ sembilan bulan aku dalam rahim mu„ sungguh jahat bila aku menyakiti mu„,

mungkin itu hanya sekedar sedikit ungkapan ku untuk seorang wanita„ meskipun ga akan bisa di ungkapkan dengan sebuah kata2 saja„ banyak cerita„kisah„ nyanyian„ yang mengisahkan tentang engkau„, banyak orang yang memuja engkau„ banyak orang menghabiskan hari untuk engkau, banyak waktu terbuang hanya untuk memikirkan engkau„ wnita„ begitu hebatnya engkau„ ga ada yang bisa mengalahkan engakau„ banyak presiden yg tunduk pada engkau„ banyak raja2 yg rela demi engkau..

aku selalu sedih„ saat ini kehebatanmu mulai terlihat memudar„ jangan kau buka auratmu„ jangan jual hargamu demi sebuah tipuan„, kau adalah harga yg berharga„ jangan jual keindahanmu„ hargailah dirimu„, jagalah„ peliharalah„ hanya untuk suamimu„, jangan kau habiskan cintamu„ sayangmu„ rindumu..hanya untuk seorang yang belum tentu suamimu ( pacar )„

ketauhilah wanita„ orang yang bener2 mencintaimu„menyayangimu„ adalah suamimu bukan pacarmu„ jangan banyak main2 dengan pacarmu„ dia adalah penipu„ dia hanya meyusahkanmu„dia hanya akan membuatmu gelisah„ karena “pacar” adalah bayangan„ dan suami adalah kenyataan„ suamimulah yg berhak engkau pikirkan„hiraukan„ bukan “pacar”„ jangan kau habiskan air matamu hanya untuk menangisi seorang “pacar”„ wanita„ jangan takut „ Alloh telah berjanji dalam Al-Quran„ semua Mahluk diciptakan berpasang-pasangan„,

Wanita „„, jka suatu saat nanti aku di takdirkan memilikimu„ aku ingin menjagamu„ menyayangimu„kan ku jadikan engkau sebenar2nya perhiasan dunia„ kan ku dandani engkau seperti dalam aturan Al-qur’an, kan ku tutup auratmu„ hanya untuk ku„ga akan ku relakan auratmu ku biarkan buat orang lain„ wanita„ jika aku memilikimu„ kan ku jaga engkau „ kan ku simpan engkau dalam tahta kerajaanku„ biarkan aku jadi raja untuk mu„dan peri untuk anak2 ku nanti„ jika aku memilikimu biarlah aku jadi budak untuk mu„( ga akan ku biarkan engkau berkeringat untuk mencari nafkah„ biarkan aku saja )„ semoga Alloh mentakdirkan engkau yg sebaik2 untuk ku„,Amiin„„,

.

.

….oids…..

untuk wanita









Related Posts with Thumbnails