Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Tidak akan datang hari kiamat sehingga kaum muslimin memerangi kaum Yahudi dan membunuh mereka. Sehingga, bersembunyilah orang-orang Yahudi di belakang batu atau kayu, kemudian batu atau kayu itu berkata, ‘Wahai orang muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi di belakang saya, kemarilah dan bunuhlah dia!’ Kecuali pohon Gharqad (yang tidak berbuat demikian) karena ia termasuk pohon Yahudi.”
Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Kalian akan diperangi oleh bangsa Yahudi. Lalu, kalian diberi kemenangan atas mereka, sampai-sampai batu pun akan berbicara, ‘Hai muslim, ini seorang Yahudi di balikku, bunuhlah ia!’”
Dua hadits di atas merupakan gambaran tentang episode akhir dari Armageddon. Armageddon yang merupakan peperangan di akhir zaman akan menggilas seluruh kekuatan Yahudi dan negara Israel serta sekutu-sekutunya di seluruh dunia. Betapa hebatnya pertempuran itu, sampai-sampai batu dan kayu ikut berbicara menunjukkan tempat persembunyian Yahudi. Kitab mereka sendiri juga mengatakan hal tersebut. Bibel pasal Yehezkiel (7 : 15) berjudul Kesudahan Yerusalem menyebutkan, “Pedang ada di luar kota, sampar dan kelaparan ada di dalam. Barangsiapa (Yahudi) yang di luar kota akan mati karena pedang, dan barangsiapa (Yahudi) yang di dalam kota akan binasa oleh kelaparan dan sampar.”
Hal ini dipertegas dalam Bibel kitab Yehezkiel pasal 6 ayat 11 – 14, “Beginilah firman Tuhan Allah, ‘Bertepuklah dan entakkanlah kakimu ke tanah dan serukanlah, ‘Awas!’ Oleh sebab segala perbuatan kaum Israel yang keji dan jahat, mereka akan rebah mati karena pedang, kelaparan, dan penyakit sampar. Yang jauh akan mati karena sampar, yang dekat akan rebah karena pedang, dan yang terluput serta terpelihara akan mati karena kelaparan. Demikianlah Aku akan melampiaskan amarah-Ku kepada mereka. Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan mereka dan tanahnya, di mana saja mereka diam akan Kubuat menjadi musnah dan sunyi sepi mulai dari padang gurun sampai Ribla’.”
Istilah Armageddon sebenarnya berasal dari bahasa Yunani. Istilah ini kemudian di kalangan orang Barat telah menjadi sinonim dalam pembahasan tentang hari akhir dunia. Di kalangan kaum muslimin juga dijumpai istilah tersebut, yaitu al-Majidun ‘kemuliaan’ yaitu “Perang Kemuliaan”. Hal ini ditemukan dalam beberapa manuskrip yang tersimpan dalam perpustakaan-perpustakaan Islam di Timur Tengah.
Armageddon adalah nama sebuah gunung di Palestina/Israel. Arti dari Armageddon sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ar berarti Gunung (Har dalam bahasa Ibrani/Hebrew) dan Mageddon = Magiddo adalah nama kota kuno di wilayah Israel sebelah utara. Kota Magiddo terletak di pegunungan Samaria, di mana gunung ini membentang dari Magiddo di utara sampai ke Hebron di selatan.
Di dunia Barat, Armageddon telah menjadi diskursus yang cukup urgen hingga sekarang. Mereka menggambarkan Armageddon sebagai peristiwa jatuhnya meteor raksasa ke bumi. Padahal, hal itu sangat jauh dari apa yang dimaksud dengan Armageddon itu sendiri. Peristiwa jatuhnya meteor ke bumi hanyalah salah satu episode dalam Armageddon.
Lantas apa hakikat sebenarnya tentang Armageddon? Sebagai jawaban singkat, Armageddon adalah peristiwa besar di akhir zaman, yaitu perang dunia terbesar di akhir zaman yang dimulai dari Magiddo, sebuah kota di Israel di pegunungan Samaria. Nabi Muhammad saw. Menyebut Peperangan Akhir Zaman ini sebagai Al-Malhamah al-Kubro, suatu huru-hara besar yang belum pernah ada tandingannya, yang merupakan arena penampakan Kuasa Allah untuk membungkam kesombongan orang-orang kafir.
Pada episode akhir zaman nanti, Isa Putra Maryam akan turun untuk menghakimi orang Yahudi atau Israel, yaitu orang-orang Yahudi keturunan Samiri si penyembah sapi, serta semua yang menjadi pendukungnya (Rum/Romawi). Mereka bersama pendukung-pendukungnya akan berkumpulkan di gunung Magiddo. Di sinilah Dajjal si Pendusta Besar berperan dalam terwujudnya Pertempuran Akhir Zaman. Di tengah-tengah pertempuran itu, Allah kirimkan “Hantaman yang Keras” (al-Bathsyah al-Kubro) yang menghantam tepat bala tentara Rum dan Israel. Sehingga, mereka terbunuh dengan hebatnya. Puncak dari pertempuran itu, Allah menurunkan Isa Putra Maryam (Yesus) untuk membunuh Dajjal dan pengikutnya.
Peperangan Armageddon ini mempunyai rentang waktu yang lama. Sehingga, menyeret semua negara ke dalam dua poros, yaitu poros kaum kafir yang dipimpin oleh Dajjal dan poros kaum muslimin yang dipimpim oleh Al-Mahdi. Di tengah-tengah berkecambuknya perang ini, turunlah pertolongan Allah kepada kaum muslimin yaitu dengan diturunkannya Isa Almasih Putra Maryam Perawan Suci. Isa akan turun di menara putih di timur Damaskus ketika menjelang fajar. Kemudian Isa masuk ke markas kaum muslimin dan ikut dalam barisan shalat subuh. Setelah itu ia bersama Al-Mahdi akan memimpin kaum muslimin menyerbu seluruh markas kaum kafir, bahkan berhasil membunuh Dajjal dan seluruh orang kafir.
Tempat Berlangsungnya Armageddon
Terdapat banyak istilah tentang Armageddon, Rasulullah menyebutnya sebagai Al-Malhamah al-Kubra ‘pertempuran besar yang tidak ada tandingannya’. Istilah yang lainnya seperti Hari Jabal di Palestina. Istilah-istilah yang lainnya muncul berdasarkan nama tempatnya yaitu Samaria, Bukit al-Quds (Yerusalem), Tanah Isra dan Mikraj, Al-Jabal al-Majid (Majidu asy-Syam), Lembah Yosafat, dan Lembah Penentuan. Nama-nama tempat itu secara geografis adalah sama, yaitu dalam satu tempat/kawasan di Israel dan8 sekitarnya, meliputi juga Libanon bagian selatan yang berhadapan dengan kota Magiddo, bagian barat Yordania, serta bagian selatan Suriah (dataran tinggi Golan).
Tanda-Tanda Dekatnya ARMAGEDDON
Dari berbagai sumber/literatur, terdapat beberapa tanda sebagai isyarat dekatnya Armageddon.
- Kembalinya/mengumpulnya Bani Israel ke Tanah Palestina.
- Memuncaknya kedurhakaan Israel, dengan Ariel menjadi pemimpinnya.
- Munculnya gerakan Intifadah (gerakan aksi lempar batu oleh anak-anak Palestina kepada Israel).
- Munculnya Imam Mahdi untuk menghentikan kedurhakaan Israel.
sumber : rohidkamizawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar